Observasi Unit Usaha

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :


BABI
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Kewirausahaan mengalami perkembangan yang cukup pesat di berbagai negara. Kewirausahaan tidak hanya berperan dalam meningkatkan output dan pendapatan per kapita, namun melibatkan pengenalan atau penerapan perubahan dalam struktur bisnis maupun masyarakat (Slamet et.al, 2004).
Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan ikut memliki andil dalam mendorong praktik kewirausahaan yang pada akhirnya memunculkan berbagai penemuan produk dan jasa baru bagi konsumen. Hal ini tentunya membuka peluang kerja baru, membuka pasar baru, dan dalam jangka panjag akan mampu menciptakan pertumbuhan usaha di berbagai sektor.
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda. Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, hakekat, ciri-ciri dan karakteristik dan peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional.
Profil dari seorang wirausaha sukses yang akan saya bahas adalah profil dari Dewi Tanjung Sari. Beliau lahir di Malang pada tanggal 17 Mei 1978 dan beliau tinggal di Jalan. Mondoroko tengah 19A, Singosari – Malang. Beliau yang berhasil merintis bisnis wedding cardsouvenir dan pernak-pernik pernikahan dengan modal uang lebaran dari sang paman sebesar Rp 50.000,00.
Alamat kantor beliau di Ruko Mondoroko Selatan 17C, Singosari – Malang dan dengan nama usaha yang diusung adalah CV. De Tanjung Indonesia. Beliau telah memiliki cabang usaha di beberapa kota seperti di Malang, Palu, Bontang, Bekasi, Cirebon, Papua.
Visi dan Misi dari De Tanjung ini adalah :
Visi : menjadi perusahaan seni spiritual inspirasi yang memberdayakan budaya lokal dan masyarakat untuk pasar global
Misinya yaitu :
1.      Membangun kemakmuran dan kepuasan bagi semua pemangku kepentingan karyawan, pelanggan, mitra, pemasok, manajemen dan pemegang saham.
2.      Bermakna berkontribusi kepada masyarakat lokal, nasional dan internasional dalam rangka mendukung lebih banyak kekayaan dan kehidupan ramah lingkungan.
3.      Kampanye semangat untuk penggunaan budaya lokal dan bahan untuk menjadi kompetitif untuk pasar global
De tanjung ini telah memiliki beberapa prestasi yang telah diraih yaitu :
1.      IYCE British Council 2012
2.      YWNE 50 Pariwisata Indonesia dan Ekonomi Kreatif Ambassador
3.      E-IDEA finalis British Council 2011
4.      Finalis CEC-GEF British Council 2011
5.      10,000 Wanita Goldman Sach 2011
6.      Wirausaha Muda Mandiri 2010
7.      New Ventures Indonesia 2009
8.      Penghargaan PENGHASILAN 2007



B.     TUJUAN
Tujuan dari pengkajian artikel ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran dari usaha dan bisnis kerajinan De Tanjung yang sudah memiliki CV. De Tanjung Indonesia.

C.     MANFAAT
Manfaat dari pengkajian ini adalah sebagai berikut :
1)      Bagi penulis
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan, khususnya mengenai strategi pemasaran yang baik.
2)      Bagi pengusaha
Dapat menjadi bahan masukan dan dapat memberikan informasi yang baik.
3)      Bagi pihak lain
Dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi dan studi perbandingan dalam rangka mengkaji ilmu pengetahuan dan sebagai penambah wawasan.






















BAB II
PEMBAHASAN

A.    PROFIL USAHA
1.      Jenis usaha
Menghasilkan produk kerainan yaitu : pigura foto, kotak pensil, undangan, dan kerajinan lainnya
2.      Sejarah singkat
Dewi Tanjung Sari telah memulai bisnis sejak awal mengambil kuliah program diploma di Universitas Brawijaya, Malang. Setelah mengambil lulus program diploma. Sejak masuk kuliah di Brawijaya, tahun 2003 -an, Dewi sering sepulang kuliah mencari daun- daun kering. Ia merubah limbah di penjuru kampus menjadi kerajinan. Daun- daun kering tersebut dibersihkan, kemudian dikeringkan, lantas dibentuknya. Daun tersebut dibentuk menjadi figura foto lucu, kotak pensil, undangan, dan bentuk kerajinan lain. Hasil kerajinan tersebut tidaklah banyak hanya 50 ribu, dan dijual kepada teman- temannya di kampus.
Berawal dari pertemuannya dengan seorang exportir barang kerajinan yang berasal dari limbah. Dari sini Dewi mulai merekrut 16 karyawan yang sebagian adalah tetangganya sendiri untuk membantu mengerjakan kerajinan. Dari sini pula Dewi bisa mengembangkan bisnisnya dan bahkan produknya bisa menembus pasar internasional. Dewi jadi rajin mengunjungi berbagai event fashion show serta aneka wedding expo yang diadakan di berbagai kota. Tujuannya mencari tau tren terbaru dalam industri yang berkaitan bisnis pernikahan. Kemudian ia berlanjut membuat produk merchandise bermerek De Tanjung ini. Tiap produk tersebut diberinya nomor telephon, alamat, dan website yang dibuat sederhana. Selain itu ia juga menitipkan produk- produk itu ke Gramedia serta pusat kerajinan berbentuk konsinyasi. Dewi pun menyediakan aneka produk berbagai harga. Dia menyiapkan dari termurah Rp.3.000 hingga Rp.50.000 per- pcs.
Untuk memperluas skala bisnis, Dewi telah mengembangkan usahanya dengan sistem Franchise dan sebagian besar mitranya adalah para pelanggannya yang kini sebagai franchisee di Malang, Bontang, Palu, Bekasi, Cirebon, bahkan Papua.
Omzet bisnisnya juga meningkat, dari sebelumnya cuma angka Rp. 650 juta di tahun 2008, meningkat menjadi Rp. 935 juta di 2009, dan tahun 2010 lalu omzetnya tembus mencapai Rp. 1,1 miliar, dimana keuntungan bersih Rp. 273 juta. Dia, kini, mempekerjakan 52 orang di pusat produksinya.

3.      Proses Usaha
Pada tahun 2005 usaha Dewi berkembang begitu pesat. Berawal dari pertemuannya dengan seorang exportir barang kerajinan yang berasal dari limbah. Dari sini Dewi mulai merekrut 16 karyawan yang sebagian adalah tetangganya sendiri untuk membantu mengerjakan kerajinan. Dari sini pula Dewi bisa mengembangkan bisnisnya dan bahkan produknya bisa menembus pasar internasional salah satunya yaitu Australia, Hongkong, bahkan Jerman.
Namun pada tahun 2009 terdapat badai krisis global yang mengakibatkan perusahaan ekspor yang menjalin kerjasama dengannya juga turut terkena imbasnya. Perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan sehingga menghentikan kegiatan ekspor mereka.
Setelah keadaan yang serba sulit kala itu, Dewi berusaha mengubah strategi bisnis untuk bisa menghadapi krisis. Akhirnya ia memutuskan untuk menjadikan bisnis souvenir yang ia jalankan menjadi sebuah franchise. Dengan model bisnis kemitraan seperti ini, bisnis tetap mampu berjalan dan bahkan semakin mengalami perkembangan yang signifikan. Untuk mendapatkan lisensi kemitraan ini, harga lisensi harus dibayarkan oleh calon mitra saat itu adalah Rp 60 juta dan Rp 90 juta. Para mitra mendapatkan kontrak selama tiga tahun dan juga akan memperoleh desain-desain baru dari pernik-pernik yang dijual.

4.      Omset
Omset usaha pada tahun 2008 adalah Rp. 650 juta , pada tahun 2009 meningkat menjadi Rp. 935juta, dan tahun 2010 lalu omzetnya tembus mencapai Rp. 1,1 miliar dengan keuntungan bersih mencapai Rp. 273juta.

5.      Sifat dan Kepribadian
a.       Gigih : tidak pantang menyerah untuk mengembangkan usaha yang sudah dirintis, ingin mengembangkan terus usaha yang sudah dibangun. Sering mengikuti event untuk mengetahui tren serta perkembangan terbaru dalam industri yang berkaitan
b.      Kreatif : usaha kerajinan adalah usaha yang beragam. Berbagai macam produk pun jadi dengan ide – ide kreatif yang dimiliki sehingga menghasilkan produk yang beragam serta memanfaatkan social media untuk mempromosikan hasil usahanya / produk kerajinannya
c.       Inisiatif : menggunakan daun – daun kering sebagai bahan utama produk, salah satu produk yang di hasilkan adalah figura foto, kotak pensil, dan undangan yang berbahan utama daun kering yang di olah

B.     Aspek-aspek Usaha :
1.      Aspek Pasar
a.       Place : Tempat pembuatan produk sudah meluas diberbagai kota besar salahsatnya di Malang, Bontang, Palu, Bekasi, Cirebon Papua
b.      Product : Kerajinan yang dibuat merupakan souvenir / merchandise beberapa acara yang salah satunya dan sering dipakai adalah acara pernikahan yaitu pigura foto, kotak pensil, undangan
c.       Price : Rp.3.000 hingga Rp.50.000 per- pcs.
d.      Promotion : Menawarkan produk ke teman – teman terdekat, menitipkan produk ke Gramedia dan pusat-pusat kerajinan, melakukan franchise dengan pelanggan, tak lupa promosi melalui media sosial baik instagram, fb, twitter, website dan fanpage.
2.      Analisa SWOT
a.       Kekuatan : Pekerjaannya tidak begitu sulit, Sumber daya manusia memadai, Banyak orang yang mencari souvenir, karyanya unik dan menarik, produk yang dihasilkan sederhana dan berkualitas
b.      Kelemahan : Saingan dalam berbisnis cukup banyak
c.       Peluang : Banyak konsumen yang memesan untuk membeli, Mendapatkan laba yang memuaskan karena melakukan model bisnis franchisee / membuka cabang dengan mitranya yang salah satunya para pelanggannya, Mendirikan usaha ini karena banyak yang membutuhkan  souvenir untuk kenang – kenangan / cindera mata
d.      Ancaman : Persaingan dengan pedagang lain, munculnya produk lain yang lebih berkembang, standarisasi mutu bisa menjatuhkan usaha yang telah dirintis































BAB III
KESIMPULAN

A.    Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa usaha kerajinan ini dapat membuka peluang usaha yang cukup besar dengan memperkuat dan memperbanyak ide – ide / varian souvenir dan mengembangkan kantor cabang. Di zaman sekarang, souvenir merupakan produk yang wajib ada dibeberapa acara salah satunya acara pernikahan. Hal ini bisa sangat menguntungkan bagi pengusaha apalagi jika produk yang dihasilkan mampu dijual hingga ke luar negeri. Kerajinan ini sangat unik dan menarik jika selalu dikembangkan ragam bentuk dan modelnya.

B.     Saran
Apabila akan membangun sebuah usaha, seseorang harus menumbuhkan sifat  percaya diri, kreatif, tekad kuat dan jiwa kewirausahaan dalam dirinya.

Artikel Lainnya:

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :

Leaflet Kesehatan Gigi Dan Mulut Ibu Hamil

KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL   Alasan kesehatan gigi dan mulut harus diperhatikan oleh ibu hamil : 1....